Friday, May 12, 2017

Speech Delay...Apakah itu? Part 2-3.




Dear Mommies...

Pada penjelasan artikel sebelumnya, sudah dijelaskan mengenai Kapan anak dikatakan Speech Delay.

Nah berikutnya akan dijelaskan mengenai Gangguan Bicara, Gangguan BerBahasa... Mari kita simak yaa :)


Parts - 2
*Gangguan Bicara*

🔸 “Seperti apa yang dimaksud dengan gangguan bicara?”

🔸 Gangguan bicara adalah.... ketidakmampuan atau kesulitan seorang anak untuk memproduksi suara yang spesifik untuk bicara atau adanya gangguan dalam kualitas suara.

Hal ini bisa berupa gangguan pada artikulasi, gangguan pada fonasi, gangguan irama kelancaran bicara, gangguan tekanan suara (pitch).

🔸 Gangguan artikulasi dapat berupa penggantian satu suara dengan suara lain atau bahkan menjadi suara lain sama sekali.
Misalnya
“mobil” jadi “obin”, atau “pelangi” jadi “telangi”, dsb.

🔸 Gangguan irama kelancaran bicara dapat berupa bicara cepat atau “CLUTTERING” sehingga tidak jelas kata-kata yang diucapkan.

🔸 Bentuk lain dari gangguan irama kelancaran adalah gagap atau “STUTTERING”, yaitu.....
irama kelancaran bicara menjadi terputus-putus. Gagap biasanya muncul di usia...
3 atau 4 tahun setelah itu hilang sendiri.

🔸 Namun gagap yang menetap perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk dipertimbangakan perlunya terapi wicara.

Selain itu juga dapat berupa gangguan dalam „PITCH“, volume ataupun kualitas suara.
Gangguan suara tipikal misalnya...
- suara kasar
- suara terputus-putus atau terengah - engah
- suara yang terpecah jika dalam intonasi atau pitch yang tinggi.



Part - 3
*Gangguan Berbahasa*

“Apa yang dimaksud dengan gangguan berbahasa?”

🔸Gangguan berbahasa dapat dibagi menjadi gangguan berbahasa EKSPRESIF dan gangguan berbahasa CAMPURAN (EKSPRESIF-RESEFTIF).

🔸 Yang dimaksud dengan gangguan berbahasa EKSPRESIF adalah.... ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan ide, pikiran dan pendapatnya melalui kata-kata atau secara verbal yang sesuai dengan usianya, sekalipun anak tersebut mempunyai pemahaman yang sesuai dengan usianya.

Anak dengan gangguan bahasa ekspresif tipe perkembangan ini biasanya dibawa orang tuanya dengan keluhan „terlambat bicara“ atau mungkin dengan keluhan „agresif“ dan „tidak bisa diam“.

Keluhan tersebut memang dapat terjadi mengingat anak tersebut dapat mengalami "frustrasi“
karena tidak dapat mengutarakan keinginannya dengan baik sehingga mengganggu interaksinya dengan orang lain.

Hal ini berujung pada sikapnya yang cenderung agresif dan tidak bisa diam.

🔸Yang dimaksud dengan gangguan berbahasa campuran (EKSPRESIF-RESEPTIF)
adalah....... ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan idenya sekaligus dengan keterbatasannya untuk memahami pembicaraan orang lain.

Tentunya keadaan ini lebih buruk dibandingkan dengan sekedar gangguan berbahasa ekspresif saja.

Sumber:
Ibu dr Kristiantini Dewi S.p.A
(Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia)

Bersambung....parts - 4

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar. Mohon tidak memberikan link hidup ya 😊.

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES